Oleh : Rizki Kurniawan Nakasri, Kandidat Bupati Limapuluh Kota
Judul tulisan berupa dua pertanyaan di atas tentu jawabannya berbeda. Satu bicara soal membelanjakan uang/anggaran, satu lagi bicara cara bagaimana mendatangkan uang/anggaran untuk bisa membangun.
Jika kita punya uang/anggaran yang cukup, maka kita mampu membangun apa saja. Tapi jika kita kekurangan uang/anggaran maka tentu kita akan berpikir apa yang prioritas akan dibangun, atau kita tidak akan mampu membangun sesuai harapan kita, atau bahkan sama sekali kita tidak dapat membangun.
Inilah salah satu persoalan dasar membangun Limapuluh Kota. Anggaran kita kurang, dan yang sedikit itu belum mampu kita kelola dengan maksimal.
Ada empat hal yang akan kami lakukan sebagai kepala daerah jika masyarakat memberikan kepercayaan,
1. Mengatur persentase belanja daerah sebagian besar untuk pembangunan (infrastruktur dsb). Saat ini alokasinya baru 19% dari total APBD, secara bertahap akan kita alokasikan menjadi 60% dari total APBD. Daerah yang berhasil melakukan ini contohnya Kota Payakumbuh. Dengan strategi ini maka alokasi dana pembangunan meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan saat ini.
2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. PAD adalah sumber dana pembangunan daerah. Saat ini PAD Limapuluh Kota kurang dari Rp 100 Milyar per tahun. Kami menghitung setidaknya kita bisa meningkatkan PAD lebih dari Rp 500 Milyar per tahun.
Potensi PAD akan meningkat apabila kita mengembangkan beberapa kawasan pariwisata dan mengelola lahan tidur melalui perusahaan daerah. Mendorong pertumbuhan berbagai industri juga akan berpotensi besar meningkatkan PAD dari sektor pajak dan retribusi.
3. Menarik anggaran provinsi dan pusat. Hubungan baik dengan dengan gubernur, aleg provinsi, anggota DPR dan DPD RI serta kementerian hingga presiden, akan sangat membantu teralokasikanya anggaran tambahan untuk pembangunan daerah.
Jika langkah ini dimaksimalkan, daerah bahkan bisa “pusing” mau belanjakan anggaran untuk apa lagi. Namun karena namanya ini anggaran provinsi dan pusat, maka dibutuhkan seorang kepala daerah yang komunikatif, rendah hati, dan mampu merangkul semua kepentingan.
4. Membangun bersama investor, terutama investor lokal dan perantau Minangkabau. Banyak potensi industri yang sangat diminati investor jika daerah mampu memberikan jaminan keamanan dan kemudahan perizinan dalam berinvestasi. Limapuluh Kota kaya dengan potensi sumber daya alam, baik itu yang tersimpan di dalam perut bumi atau kekayaan dalam bentuk potensi pariwisata.
Setelah kita mampu mendatangkan sumber anggaran, barulah kita lebih leluasa untuk bicara tentang apa yang mau kita bangun.