Oleh : Rizki Kurniawan Nakasri (RKN), Ketua Bank Infaq Sumbar
Bank Infaq merupakan gerakan di bawah bendera Yayasan Gerakan Infaq Dunia, yang didirikan dan diibina oleh pengusaha muda Indonesia, Sandiaga Uno pada Juli 2019. Setelah diluncurkan, Bank Infaq mulai tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Semarang, Sukabumi, dan seterusnya.
Di Sumbar sendiri, Bank Infaq baru dibentuk pada rapat tim kecil terkait pembentukan Bank Infaq Sumbar di Kota Padang, Jumat (23/8). Tim pendiri menyepakati dan meminta kami sebagai pimpinan. Kami pun menerima amanah tersebut dengan niat untuk beramal shaleh.
Pada dasarnya, istilah bank merupakan sebuah brand. Bukan seperti bank yang biasanya dipahami oleh masyarakat umum. Bank Infaq ini lebih mirip dengan istilah layaknya seperti bank darah, bank jantung, dan sejenisnya.
Bank Infaq tugasnya menghimpun dana infaq dari anggota ataupun dari donatur serta masyarakat, kemudian menyalurkannya berupa pinjaman kepada kalangan ekonomi bawah baik mikro maupun ultra mikro, yaitu mereka yang tidak memiliki akses kepada lembaga keuangan formal.
Pinjaman yang diberikan tanpa biaya administrasi dan tidak berbunga. Berapa jumlah yang dipinjamkan, sebanyak itu pula yang wajib dikembalikan oleh si peminjam. Sehingga kalangan ekonomi bawah ini bisa kita selamatkan dari jeratan rentenir.
Melalui Bank Infaq, pengajian-pengajian Islam juga akan semakin semarak. Karena Bank Infaq mewajibkan anggotanya untuk ikut dalam kegiatan kajian keislaman rutin, minimal sekali sepekan. Termasuk penerima pinjaman sendiri, diwajibkan untuk bergabung ke dalam majelis taklim itu dan mengikutinya secara rutin.
Dengan demikian, Bank Infaq adalah sarana kerja sosial dan ladang untuk beramal. Motivasi penggeraknya adalah berkontribusi maksimal untuk menggerakkan ekonomi muslim, menghindarkan diri dari riba, dan membudayakan infaq sebagai salah satu solusi utama membangkitkan ekonomi umat.