Oleh : Rizki Kurniawan Nakasri (RKN), Kandidat Bupati Limapuluh Kota
Gambir adalah salah satu komoditas unggulan Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan Limapuluh Kota merupakan daerah penghasil gambir terbesar secara nasional. Kenyataan ini peluang sekaligus tantangan, bagaimana komoditas ini seharusnya dikelola secara maksimal sehingga memberikan kesejahteraan kepada petani dan pendapatan bagi daerah.
Faktanya, hari ini petani gambir malah mengeluh karena harga jualnya yang rendah. Pemerintah daerah seharusnya hadir dalam persoalan ini. Menurut kami, diperlukan Perda yang mengatur dan menetapkan harga terendah hasil panen gambir. Dengan demikian, petani menjadi terlindungi dari resiko kelesuan harga pasar.
Di samping adanya perda, secara umum, berikut langkah-langkah yang kami tawarkan untuk mengurai persoalan gambir ini. Pertama, menghitung secara detail kebutuhan pasar gambir internasional dan potensi pertumbuhan pasar domestik. Asumsi sementara, bisa jadi hasil panen saat ini melebihi jumlah permintaan sehingga mengakibatkan harga gambir menjadi lesu.
Secara bertahap, kami akan menyesuaikan jumlah panen gambir di Limapuluh Kota, tujuannya agar ada keseimbangan antara permintaan pasar dengan jumlah panen petani. Dengan demikian harga gambir akan cenderung stabil.
Kedua, membuat perencanaan berdasarkan data valid jumlah permintaan. Jika benar hasil panen melebihi permintaan/potensi permintaan, maka dilakukan upaya mengganti tanaman gambir dengan komoditas hortikultura lainnya seperti sayuran, aren dan sebagainya. Ini merupakan program yang secara permanen seharusnya menjadi solusi persoalan harga gambir.
Daerah tertentu di Limapuluh Kota yang dikenal sebagai penghasil gambir, jangan sepenuhnya menyandarkan pendapatannya kepada gambir. Harus ada juga alternatif ekonomi lain. Sebab, kelesuan harga gambir terjadi karena pasokan atau panen yang melebihi dari permintaan.
Ketiga, mendirikan BUMD dengan modal bersumber dari pemerintah dan swasta untuk menampung hasil panen petani pada saat terjadi kelesuan harga pasar. Apabila jumlah panen petani memang betul diatas jumlah permintaan, maka pembelian Gambir oleh BUMD tentu tidak akan mampu menjadi solusi permanen.
BUMD juga harus berusaha memasuki pasar internasional secara langsung, dan meningkatkan potensi pasar domestik. Di samping memutus rantai ketergantungan pemasaran gambir ke negara tertentu, inilah tugas utama BUMD, yaitu bagaimana meningkatkan potensi pasar dan membuka ruang pasar baru, sehingga ke depan budidaya tanaman gambir dapat ditingkatkan dengan harga relatif stabil.
Karena itu perencanaan berdasarkan perhitungan detail jumlah permintaan pasar internasional dan potensi pasar domestik harus akurat. Menyesuaikan hasil panen petani dengan jumlah permintaan merupakan solusi jangka panjang terhadap persoalan ini.
Keempat, untuk pengolahan pasca panen, perlu didirikan pabrik pengolahan gambir sehingga nilai komoditas gambir semakin meningkat. Pabrik yang didirikan harus sejalan dengan kebutuhan petani dan tidak boleh berdampak kepada berkurangnya tenaga kerja lokal.
Semua langkah dan program ini tentu harus terkomunikasikan dengan baik kepada seluruh masyarakat. Kami sadar bahwa membawa sesuatu yang “baru” ke tengah masyarakat selalu sulit. Karena itu pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dengan memberikan contoh.
Sebenarnya sejumlah gagasan tentang gambir ini sempat kami lemparkan ke group Facebook beberapa waktu yang lalu, namun kami lihat banyak juga semacam resistensi. Ada yang menyebut ini adalah komoditas politik musiman setiap pilkada, sebagian lagi menyebutnya tidak lebih dari teori belaka. Kondisi ini wajar mengingat setiap mau pilkada, masalah harga gambir ini memang menjadi isu seksi semua kandidat. Namun setelah terpilih, kondisi harga gambir tetap seperti itu juga.
Kami sendiri berkomitmen, masalah harga gambir dengan solusi yang ditawarkan tadi, bakal terealisasi dalam satu tahun pertama penyelenggaraan pemerintahan kami. Kami memastikan kebijakan soal gambir ini tidak akan tersandera akibat hutang budi politik selama proses pencalonan dan masa kampanye.
Kami memastikan bahwa seluruh biaya politik kami terbebas dari sumbangan yang bersumber dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam penetapan harga gambir. Komitmen kami tegas untuk berdiri bersama petani dan masyarakat.